Andi Life

April 21, 2015
0 Comments

Hari Kartini dan Maknanya

Tuesday, April 21, 2015

Seperti yang kita tau sebagai Rakyat Indonesia bahwa setiap tanggal 21 April diperingati Hari Kartini. Kartini adalah seorang wanita pahlawan Indonesia.

Foto : Wiki Foto Kartini


Hari kartini yang kita peringati setiap tanggal 21 April adalah bukti dari rakyat Indonesia untuk menghormati atas bentuk perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, emansipasi wanita. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal, demi memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya.

Pahlawan Perempuan pertama yang mensejajarkan derajat perempuan dengan kaum pria. Untuk mengingat kembali sejarah tentang siapa sebenarnya R.A Kartini, jelasnya R.A Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan jawa, puteri dari Raden Mas Sosroningrat, Bupati Jepara.

Beberapa dekade setelah beliau meninggal, pergerakan wanita semakin terasa dan membawa dampak luar biasa. Saat ini, melihat kaum perempuan berada di posisi kepemimpinan bukanlah hal yang begitu tabu lagi, meskipun adat ketimuran yang bangsa ini punya juga tidak sepenuhnya punah, terutama budaya patriarki.

R.A Kartini merupakan anak perempuan tertua, dan merupakan keturunan keluarga yang cerdas juga pintar dalam bidang bahasa. Di usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Beliau belajar bahasa Belanda, tetapi tidak lama setelah itu ia harus tinggal dirumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada temanteman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan perempun agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Oleh orang tuanya R.A Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Setelah melahirkan putera pertama dan terakhirnya, yaitu R.M Soesalit, yang lahir pada tanggal 13 September 1904, beberapa hari kemudian R.A Kartini meninggal pada usia 25 tahun, dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Perempuan oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden RI No 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap taun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Mengingat perjuangan R.A Kartini yang begitu besar, sebagai kaum perempuan saat ini bebas memilih apa yang menjadi keinginannya, apa menjadi ibu rumah tangga, perempuan karir, perempuan pelajar, bergelar, perempuan pekerja sekaligus ibu rumah tangga dan sebagainya.

Tapi masih banyak juga kaum perempuan yang menjadi tindak kekerasan atau pelecehan seksual baik di rumah tangga ataupun yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri, tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus menjadi panutan keluarga.

Masih banyak juga kaum perempuan yang sudah tua renta menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai kuli panggul, ataupun pemulung, dan tidak sedikit juga perempuan yang menjadi pengemis jalanan, penjual seks komersial karena tidak punya keahlian atau terbatas kemampuan baik dari pendidikan dan latar belakang. Tapi semua itu mereka kerjakan demi kelangsungan hidup yang harus dijalani tanpa berpikir panjang.

Dengan demikian bagi sebagian perempuan, perjuangan kaum perempuan belum selesai sampai sekarang, karena masih banyak kaum perempuan yang masih berjuang untuk hidupnya dan keluarganya. Dan Apapun pekerjaannya mereka hanya berpikir untuk hidup, tidak peduli dengan apa itu hari kartini. Tidak ada perayaan atau apapun sebagai peringatan hari pejuang wanita Indonesia tersebut, tapi tetap R.A Kartini selalu dikenang kaum perempuan.

Beda halnya dengan sekolah-sekolah baik TK, SD, SMP atau SMA yang sebagian masih memperingati Hari kartini dengan berbagai kegiatan seperti peragaan busana adat, lomba cipta karya, puisi kepahlawanan dan sebagainya yang menjadi moment penting mengingat perjuangan R.A Kartini. Karena pada dasarnya makna Hari Kartini adalah hari perjuangan pahlawan wanita Indonesia.

" Jangan pernah menyerah, teruslah berjuang untuk kemajuan dan kemandirian kaum perempuan Indonenesia. "

SELAMAT HARI KARTINI


0 Comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer
Top